Gunadarma University

About Me

My photo
Drawing is my passion! Manga or Archi? I choose both ♥ This blog was made for college-stuffs-posting only, so there's nothing but Architecture stuffs here. Please insert the link as a source if you copy any post from this blog. [Mohon mencantumkan link dari post yang bersangkutan apabila anda menyalin apapun dari blog ini] Thankyou ━━(。・д・)ノ゙━━♪ - キャラメル

Thursday 12 December 2013

Fuji Kindergarten, Tachikawa, Tokyo-JAPAN

Basic Information:
  • Architects: Tezuka Architects
  • Creative Director: Kashiwa Sato
  • Lighting Designer: Masahide Kakudate/Masahide Kakudate Lighting Architect & Associates,Inc.
  • Photography: Tezuka Architects, Katsuhisa Kida / FOTOTECA
  • Location: Tachikawa, Tokyo, Japan





Fuji Kindergarten adalah sebuah bangunan taman kanak-kanak merangkap tempat penitipan anak yang berlokasi di Tachikawa, Tokyo, Jepang. Bangunan ini menampung anak-anak berusia 2 hingga 6 tahun dan melayani penitipan anak bagi orang tua yang bekerja maupun tidak. 

Fuji Kindergarten tengah menjadi sorotan di masyarakat karena, selain merupakan taman kanak-kanak terbesar di Jepang, bangunan ini juga merupakan bangunan sekolah yang estetis dan unik dengan bentuk oval serta nyaman bagi anak jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya yang cenderung berbentuk standar dan membosankan.

Berkali-kali memenangkan penghargaan desain arsitektural, kebanggaan dari bangunan Fuji Kindergarten ini adalah bentuk cincin oval pada bagian atap yang “memagari” ruang lapangan bermain internalnya. Atap ini berbentuk agak miring mengarah ke lapangan dibawahnya. Karena berbentuk miring, ketika orang mundur menjauh diatas atap ini tubuhnya akan terlihat jelas dari bawah. Atap ini juga berfungsi sebagai tempat bermain.

Pada saat-saat tertentu, atap ini dapat digunakan sebagai tempat perkumpulan untuk berbagai acara. Ukuran keliling oval ini adalah 183 meter untuk oval luar dan 108 meter untuk oval dalam. Dengan dua pohon zelkova berukuran 25 meter dan satu pohon zelkova ukuran 15 meter yang tumbuh menembus atap. Atap ini mampu menampung 500 orang anak.

Sekolah ini didesain tanpa partisi atau pembatas. Ruang kelas, area bermain dan ruang fasilitas pendukung bergabung menjadi satu. Untuk memisahkan ruang satu dengan lainnya hanya digunakan rak-rak dan pintu geser dari kaca yang membuat ruang dalam dan ruang luar dari bangunan ini seolah tak berbatas.



Konsep desainnya sendiri memang dibuat agar anak-anak dapat bermain secara bebas tanpa batas. Bahkan bentuk dasar bangunan yang melingkar diambil dari pemikiran bahwa “anak-anak suka berlari membentuk lingkaran”.


 Dengan langit-langit yang sangat rendah yaitu hanya berjarak 2,1 meter dari lantai, sekolah ini bisa dibilang sebagai sekolah dengan langit-langit terendah didunia. Rendahnya langit-langit pada bangunan ini menunjukan bahwa atapnya dekat dengan ruang dibawahnya sehingga aman bagi anak-anak. Karena sekolah ini diperuntukan bagi anak anak 2 sampai dengan 6 tahun, maka ukuran funiture nya pun disesuaikan dengan ketinggian rata-rata anak-anak pada usia tersebut.



Pada sekolah ini tidak ada tempat tersembunyi. Sejauh mata memandang semua hal dapat terlihat jelas karena tidak adanya dinding pembatas yang menutupi bagian bagian bangunan.

Sekolah ini dibuka selama 2 sampai 3 musim sepanjang tahunnya. Bahkan di musim dingin, anda tidak akan merasa kedinginan karena adanya penghangat ruangan yang dipasang diseisi bangunan.

Ide pokok dari konsep desain Fuji Kindergarten adalah membuat sebuah lingkungan belajar yang mampu memelihara perkembangan dan menampung ekspresi dari seluruh muridnya. Bentuk bangunannya yang tidak biasa terbentuk untuk mendukung pola kerja dari taman kanak-kanak itu sendiri.


Desainnya benar-benar berpusat pada kebiasaan anak-anak dan memiliki begitu banyak sentuhan “permainan” dimana-mana, barisan keran air di luar bangunan memudahkan anak-anak untuk membersihkan dan mencuci, lubang kaca yang berfungsi sebagai tempat untuk “mengintip” dari atap ke ruangan dibawahnya.



Ketinggian langit-langit yang hanya 2,1 meter membentuk hubungan yang dekat antar atap dan ground level . Anak-anak pun dapat berinteraksi dengan bebas melalui atap dan lapangan dibawahnya, hal tersebut merupakan aspek dari desain bahwa anak-anak dapat mengeksplorasi dengan bebas tanpa larangan dan juga mendekatkan mereka pada alam.

Fuji Kindergarten adalah hawa baru bagi desain arsitektur modern, dengan desainnya yang inovatif membuktikan bahwa sebuah bangunan sekolah melayani orang-orang yang mendiaminya dan tidak harus berbentuk biasa dan membosankan.

Pendapat saya pribadi, Fuji Kindergarten merupakan salah satu contoh bangunan yang tetap mempertahankan kesan alami dan memaksimalkan ruang terbuka tanpa merusak alam. Dengan adanya 3 pohon zelkova yang besar pada site, tidak mebuat sang arsitek kehilangan akal dan membabat habis ketiga pohon tersebut. Pohon tersebut tetap dipertahankan dan justru menjadi salah satu daya tarik dari bangunan. Konsep desain bangunan yang mengedepankan kenyamanan anak-anak juga patut diacungi jempol. Karena membuat sebuah bangunan dengan anak-anak sebagai pengguna utamanya merupakan suatu tantangan tersendiri. Banyak aspek yang perlu diperhatikan. Dan di Fuji Kindergarten, aspek-aspek tersebut telah ditemukan pemecahan masalahnya sehingga menjadi bangunan yang fungsional dan estetis.

Wednesday 4 December 2013

Green Architecture

Konsep bangunan ramah lingkungan atau green building menjadi tren masa kini, terutama bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini mempunyai kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro. Dalam pemanasan global, hal yang perlu diperhatikan adalah dengan penghematan air dan energi.

Arsitektur ramah lingkungan, yang juga merupakan arsitektur hijau, mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. Arsitektur hijau juga didefinisikan sebagai sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramah lingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi pembangunan berkesinambungan.

Green architecture (dikenal sebagai konstruksi hijau atau bangunan yang berkelanjutan) adalah praktek membuat struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan: dari tapak untuk desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi, dan dekonstruksi. Praktek ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik keprihatinan ekonomi, utilitas, daya tahan, dan kenyamanan. Tujuan umumnya adalah bahwa bangunan hijau dirancang untuk mengurangi dampak keseluruhan dari lingkungan yang dibangun pada kesehatan manusia dan lingkungan alam oleh:
* Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lain
* Kesehatan penghuni Melindungi dan meningkatkan produktivitas karyawan
* Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan

 Tapi mungkin timbul pertanyaan, rumah dengan gaya arsitektur seperti apakah yang pas untuk menerapkan konsep hidup selaras dengan alam itu?
Kalangan arsitek pun menjabat tegas: semua langgam arsitektur bisa masuk! Ini karena konsep hijau atau ramah lingkungan itu lebih menekankan pada perilaku atau pola pikir penghuninya. Sebuah rumah bisa dikatakan sebagai rumah ramah lingkungan ketika penghuni rumah menerapkan sejumlah parameter dalam green building (bangunan ramah lingkungan).
Bentuk arsitektur design bangunan yang baik dan ramah lingkungan adalah bangunan yang memperhatikan lingkungan sekitarnya seperti membuat taman di lingkungan rumah dan gedung selain itu kurangi jumlah penggunaan kaca pada rumah atau bangunan gedung kantor.

 Untuk desain interior, menggunakan interior yang ramah lingkungan dan mengurangi pengunaan listrik yang sangat berlebihan, selain itu gunakan bahan bahan seperti kayu, dan kurangin penggunaan kaca dan lampu atau interior lainnya yang menggandung bahan kaca. Sedangkan pada desain eksteriornya, dengan menghindari penggunaan bahan bangunan yang berbahaya dan diganti dengan yang ramah lingkungan, dengan memperbanyak taman hijau dan taman yang memang di butuhkan untuk mengatur keseimbang lingkungan sekitar.

Desain bangunan hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).
Pemilihan material yang ramah lingkungan dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi dan penggunaan. Dari sisi teknologi, pemilihan bahan sebaiknya menghindari adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti asbeston. Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi listrik, semen instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya mengeluarkan air dalam volume tertentu.

Penggunaan material bahan bangunan yang tepat berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan bangunan ada yang memiliki tingkat kualitas yang memengaruhi harga. Penetapan anggaran biaya sebaiknya sesuai dengan anggaran biaya yang tersedia dan dilakukan sejak awal perencanaan sebelum konstruksi untuk mengatur pengeluaran sehingga baik building interior maupun eksteriornya tetap berkualitas.Bahan baku building interior design maupun eksteriornya yang ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus dikembangkan agar industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan alam. Industri bahan bangunan sangat berperan penting untuk menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus ramah lingkungan.


Konstruksi design bangunan yang berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan bahan-bahan alternatif dan bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga lebih rendah daripada kadar normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya. Bahan baku alternatif yang digunakan pun beragam. Bahan bangunan juga memengaruhi konsumsi energi di setiap bangunan. Pada saat bangunan didirikan konsumsi energi antara 5-13 persen dan 87-95 persen adalah energi yang dikonsumsi selama masa hidup bangunan.


Monday 2 December 2013

Hubungan Arsitektur dengan Lingkungan sekitar



Arsitektur dalam masyarakat adalah pembentukan ruang sebagai wadah tempat kegiatan, ruang yang berbentuk wujud fisik, teknik, dan estetika, serta citra keindahan liñgkungan, dan bertempat disuatu lahan. Karya arsitektur hadir dalam rentang waktu yang cukup lama. Dengan demikian arsitektur tergolong kedalam pembentukan lingkungan hidup yang cukup penting.
Bertitik tolak dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa antara manusia dengan bentuk lingkungan terdapat hubungan timbal balik yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.
Bentuk lingkungan erat hubungannya dengan ruang arsitektur. Bentuk ruang arsitektur tersebut dapat memberikan imajinasi terhadap kemungkinan bentuk kota.

Kevin Lynch telah melakukan sebuah studi terhadap apa yang diserap secara mental oleh orang-orang dan realitas fisik sebuah kota. Hasil studinya ini disajikan dalam bentuk buku yaitu “The image of the city”.
Secara garis besar Prof.Kevin Lynch menemukan dan mengumpulkan ada lima elemen pokok atau dasar yang oleh orang digunakan untuk membangun gambaran mental mereka terhadap sebuah kota, adalah sebagai berikut
1. JALUR / Pathways (Direction)           
2. WILAYAH / Districts (Domain/area)
3. TEPIAN / Edges (Territorial boundary)
4. TENGARAN / Landmark (Building)
5. SIMPUL/ Nodes 
 
Kelima elemen pokok ini sudah cukup untuk membuat-sebuah survey visuil yang berguna dari bentuk sebuah kota. Pentingnya elemen ini terletak pada kenyataan, bahwa orang-orang selalu berfikir tentang bentuk kota atas dasar kelima elemen pokok ini. Dan atas dasar ini pulalah terletaknya kepribadian dari sebuah kota.

1. JALUR / Pathways (Direction) 
Adalah jalur-jalur sirkulasi yang digunakan oleh orang untuk melakukan pergerakan. Setiap kota mempunyai jaringan jalur utama (mayoritas dari sebuah lingkungan, jaringan jalur minor. Jaringan jalan raya kota adalah jaringan pathways untuk keseluruhan kota.

2. WILAYAH / Districts (Domain/area) 
Sebuah kota terdiri dari berbagai lingkungan bagiannya atau disebut districts seperti : pusat kota , uptown, midtown, daerah perumahan, daerah industri, suburban, kampus dan sebagainya. Kadang-kadang lingkungan ini berbeda dalam bentuk dan besarnya. Dan kadang-kadang dapat berbaur dalam karakter dan tidak mempunyai batas-batas (pemisah) yang jelas, seperti midtown area di Manhattan.
 
3. TEPIAN / Edges (Territorial boundary)
Edges merupakan pinggiran dari sebuah districts atau batas-batas districts antara districts yang satu dengan yang lainnya.

4. TENGARAN / Landmark (Building)
Yang dimaksudkan disini adalah bangunan-bangunan yang secara visual menonjol dan menyolok dari sebuah kota
Landmark adalah suatu unsur karakter penunjang setiap lingkungan atau kota yang dapat menimbulkan kesan tersendiri dari lingkungan atau kota tersebut bila dilihat dan dipandang oleh seseorang. Karena Arsitektur sebagai titik pandang, berarti penilaian didasarkan pada bentuk, ruang dan jalinan hubungan yang saling kait mengkait. Berdasarkan study Kevin Linch dimana Landmark adalah salah satu unsur yang tercakup diatas, dimana dia mengungkapkan bahwra landmark adalah bentuk visuil yang menjolok dari sebuah kota. Landmark merupakan elemen terpenting dari bentuk kota, karena berfungai untuk membantu orang dalam mengarahkan diri dari titik orientasi untuk mengenal kota itu sendiri secara keseluruhannya dan kota-kota lain.
Sebuah Landmark yang baik adalah elemen yang berada tetapi harmonis dalam latar belakangnya
 
Pathways, Districts dan Edges dapat menjadi Landmark apabila mempunyai karakter dan bentuk visuil yang berbeda dan mengesankan.
Bangunan dapat menjadi titik pusat dan Landmark apabila terletak pada lokasi yang penting dan mempunyai bentuk yang berarti pula. Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa harus ada bangunan-bangunan lain yang kurang penting, supaya sebuah bangunan dapat menonjol dalam pemandangan kota.
Nodes merupakan Landmark pada titik-titik simpul jalan (Pathways) dan juga dapat ditengah-tengah districts dan merupakan pusat aktivitas.
Peranannya sebagai titik pusat berasal dari peranannya sebagai penampung aktivitas. Sering kali aktivitas berintensitas tinggi yang ditampung atau ditimbulkan suatu bangunan menyebar kekawasan sekitarnya Nodes dapat berfungsi baik sebagai titik pusat aktivitas simbolis dan monumental.

Adapun jenis Landmark dapat dibedakan:
1. Landmark besar yaitu yang dapat dilihat dari jauh.
2. Landmark kecil yaitu yang dapat dilihat dari dekat saja seperti kolam, air  mancur, patung- patung ditaman dan lain-lain.
Seperti yang diungkapkan oleh Kevin Lynch, Landmark adalah elemen-elemen penting dari bentuk kota, karena membentuk orang-orang untuk mengarahkan  dan mengenal suatu daerah dalam kota
Fungsi Landmark secara umum adalah :
1. Sebagai orientasi (titik reverensi) kota.
2. Sebagai struktur aktivitas kota.
3. Sebagai pengarah rute pergerakan.
4. Sebagai tanda atau ciri suatu kota.





 
Hubungan dan keterkaitan elemen-elemen kota dapat dilihat pada sketsa berikut ini:

5. SIMPUL/ Nodes
Nodes adalah pusat aktivitas, dan merupakan salah satu type dari Landmark yang berfungsi aktif dan nodes adalah pusat aktifitas yang berbeda dan jelas.
Nodes merupakan simpul-simpul pertemuan dari path.


Demikian kiranya yang dapat saya sampaikan dalam artikel kali ini. Apabila terdapat kesalahan, saya mohon maaf karena saya juga masih dalam tahap pembelajaran.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Sekian dan terimakasih.

Monday 17 June 2013

Hubungan Manusia Dengan Budaya Dalam Arsitektur

Tulisan ini dipicu oleh penolakan dana publik ke paviliun Australia di Venice Biennale baru-baru ini, tetapi yang lebih penting, oleh kebutuhan untuk terlibat dengan isu-isu yang seperti itu menimbulkan penolakan. Isu-isu ini tidak berhubungan dengan kekuatan relatif atau kelemahan arsitektur Australia, melainkan dengan cara di mana ia mendefinisikan dirinya.Arsitektur di negeri ini tidak mendefinisikan dirinya dalam cara apapun tunggal, bagaimanapun, ada persepsi yang berlaku.
Untuk mengatasi persepsi itu adalah untuk membuka kembali kebutuhan untuk menghubungkan arsitektur untuk dunia yang lebih luas dari kebijakan - kebijakan lain dari peraturan perencanaan sederhana - dan ini melibatkan membuka kembali pertanyaan tentang itu hubungan arsitektur dengan budaya.
Tulisan ini menggunakan "budaya" dalam dua pengertian. Satu berkaitan dengan kegiatan yang sering dipahami sebagai spesifik untuk arsitektur. Yang lain adalah erat terhubung ke dunia demarcates eksistensi manusia dan cara-cara di mana kehidupan manusia membedakan dirinya dari alam. Diambil dalam isolasi masing-masing berpotensi bermasalah - memegang ke eksklusivitas dari budaya arsitektur menyangkal keberadaannya sebagai bagian dari masyarakat manusia, sambil memikirkan arsitektur sebagai tidak lain dari budaya menghalangi pertimbangan, misalnya, dengan cara yang berbeda bahan yang menyadari efek yang berbeda dalam praktek arsitektur.Yang penting adalah kekhawatiran cara dari satu pemahaman bisa - mungkin harus - menyusup ke yang lain.
Menyadari bahwa kedua pengertian yang berbeda dari budaya yang saling terkait dapat memberikan jalan melalui pertimbangan yang kompleks. Bersikeras interelasi ini memperkenalkan elemen lain mendefinisikan ke dalam persamaan. Memang, tanda titik hubungan publik.
Arsitektur dasarnya publik. Ini tidak klaim mengejutkan, tapi, seperti banyak kebenaran, penerimaan menegaskan apa yang berbatasan dengan penolakan akibatnya.
Sebuah pilihan yang muncul. Arsitektur dapat mendefinisikan lingkup operasinya sebagai obyek pembangunan yang dipahami sebagai hanya pernah swasta, dan yang dengan demikian hanya membuka dunia sudah dibatasi kegiatan individu - misalnya, rumah. Atau arsitektur dapat bersikeras pada dasarnya sifatnya publik.  Menekankan publik tidak berarti bahwa pembangunan rumah itu, dalam arti beberapa, penolakan "arsitektur" Sebaliknya, argumen yang itu terus-menerus membuka arsitektur yang ke dunia - pembuka yang dapat memiliki peran penting dalam pembangunan dunia yang - adalah salah satu cara utama untuk menghasilkan suatu perhubungan antara budaya arsitektur dan masyarakat sifat inheren dari manusia sosialitas.
Perbedaan antara dua posisi - membuka atau membuka diri - bukanlah perbedaan antara arsitektur sebagai sebuah kegiatan akademik di satu sisi dan sebagai aktivitas duniawi di sisi lain. Sebaliknya, berbagai konsepsi praktek bekerja di sini - dalam kedua kasus bisa ada memperjuangkan materi mengenai program, di kedua, perhatian dengan konsekuensi lingkungan bangunan dapat menjadi yang utama; sama, isu-isu yang berkaitan dengan keberlanjutan dapat mendorong masing-masing . Namun perbedaan yang sangat penting. Ini melibatkan sejauh mana ada penegasan - dengan semua kesulitan dan kompleksitas bahwa istilah ini membawa - masyarakat sifat inheren arsitektur.
Arsitektur digambarkan sebagai pembukaan di saat mendefinisikan dirinya sebagai suatu kegiatan konstruksi bagi individu untuk memenuhi kebutuhan individu. Dalam kerja dari luar dalam, ruang dibuat yang mereproduksi keinginan klien - dunia mengambil veneer dari swasta. Ini adalah konsepsi pribadi di mana individu - baik tunggal atau sebagai unit - memiliki keunggulan. Apalagi ini menghasilkan konsepsi masyarakat sebagai kumpulan individu yang semuanya bercita-cita untuk membuat sendiri "pribadi" dunia, yang merupakan lokus di mana unik sendiri keinginan mereka puas.
Arsitektur mulai mendefinisikan dirinya dalam istilah-istilah saat ini konsep dari praktek - dan penciptaan dunia - menjadi dasar untuk diskusi masa depan dan evaluasi. Setelah objek dipahami sebagai yang telah diciptakan bagi individu - termasuk konsepsi masyarakat sebagai totalitas individu - hal berikut arsitektur yang merupakan ekspresi dari kepribadian, dan bahwa objek dibangun mengekspresikan kepribadian klien. (Atau setidaknya bahwa ini akan menjadi maksud yang diinginkan pada kedua belah pihak.) Sama, karena konstruksi, dimengerti dalam terang ini, selalu ditentukan oleh konsepsi selera masing-masing, tidak mungkin ada link ke setiap konsepsi budaya luar generalisasi individu. Tidaklah sulit untuk membayangkan bahwa setelah ini diterima sebagai definisi arsitektur - dan itu adalah definisi-diri yang bekerja di berbagai skala yang berbeda - arsitektur akan pasti dipahami sebagai serangkaian diproduksi (dibangun, dibangun, dan sebagainya ) objek yang dibuat oleh individu untuk melayani tujuan individu. Karena masyarakat selalu mempertentangkan bagi individu - dan ini benar bahkan ketika publik dipahami sebagai kehadiran abstrak dari totalitas individu - arsitektur akan ditentukan dalam hal hubungan tunggal. Relasi ini akan selalu antara arsitek dan klien, dan arsitektur akan tetap tertutup dalam hubungan itu.
Begitu ada giliran ke arah interior tidak perlu untuk berpikir dalam hal pendaftaran eksterior.  Unsur-unsur - minimal, eksterior yang arsitektur terbuka keluar - berkaitan dengan budaya dipahami sebagai bagian dari domain publik. Batas dari definisi ini tidak boleh dilakukan dengan program yang spesifik, meskipun keasyikan jelas arsitektur Australia dengan perumahan domestik hanya memperburuk situasi. Desakan pada interior dan definisi yang berhubungan arsitektur dalam hal keprihatinan individu - dan sebaliknya sebagai satu-satunya keprihatinan bagi individu - menjadi masalah sederhana untuk menemukan arsitektur sebagai tidak lebih dari suatu kegiatan ekonomi. Dalam kerangka rumah ini akan memiliki setelan dipesan lebih dahulu sebagai berhubungan nya. Penolakan masyarakat, tentu saja, sebuah posisi yang diambil dalam kaitannya dengan sifat inheren masyarakat arsitektur. Ini tidak hanya menetapkan batas diri-arsitektur definisi dalam hal membuka dalam, tetapi juga menunjukkan bahwa budaya arsitektur, dari awal, dilalui oleh materi kompleks budaya.
Kehadiran tempat sudah budaya perlu dicatat. Di sini, menyangkut kemampuan untuk sebuah objek ke panggung relasi. Hal ini mungkin tampak sebuah kompleks titik terlalu, tapi tidak.
Staging relasi tidak hanya kehadiran program, juga bukan hanya menggunakan satu kombinasi bahan bukan dari yang lain. Staging adalah cara bahwa interarticulation program dan bahan bekerja untuk menyajikan sebuah konsep tertentu dari program tersebut. Perbedaan, misalnya, antara dua museum yang dapat ditemukan dalam hal apa yang mereka panggung. Artinya, cara pemahaman program, geometri yang tepat untuk realisasinya, dan bahan sekali gabungan menghasilkan objek. Namun, objek sebagai tempat kegiatan.  Kegiatan ini adalah cara membangun tahap kehadirannya.  Dua hal perlu dicatat di sini. Yang pertama adalah bahwa pementasan merupakan bagian integral dari cara objek bekerja sebagai arsitektur. Yang kedua adalah bahwa program, geometri, dan penggunaan bahan memiliki baik dimensi sejarah dan budaya. Ini berarti pementasan yang seharusnya inscribes objek arsitektur dengan pertimbangan budaya yang lebih luas keprihatinan. Pembukaan di, oleh karena itu, menjadi upaya untuk menghindari mendefinisikan arsitektur dalam hal ini prasasti publik yang lebih luas.
Posisi kontra - keluar membuka - menjadi cara mengakui kehadiran pementasan dan memungkinkan pengakuan ini untuk memainkan peran penting dalam membangun definisi arsitektur.
Pindah ke luar - memungkinkan eksternal untuk didaftarkan secara internal dan internal untuk memiliki pendaftaran eksternal - memungkinkan kita untuk bersikeras pada sifat umum arsitektur justru karena di sini dua indera budaya berinteraksi. Ini bukan pertanyaan tentang rumah versus bangunan publik. Sebaliknya, definisi ini khusus memberikan dasar bagi pemahaman lebih umum arsitektur.
Hal ini penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa kebudayaan yang terdaftar bukanlah kesatuan maupun jinak. Memang, saling dominasi dan oposisi merupakan dasar untuk skismatik dan atletik sifatnya. Hal ini akan membuka area diskusi yang tidak dapat dicapai dalam konteks ini. Namun, hal itu menunjukkan, tetap, bahwa pendaftaran unsur eksternal tidak akan pendaftaran budaya bersatu justru karena budaya tersebut tidak didasarkan dalam arti persatuan - selain dari dominasi sederhana atau identifikasi dengan totalitas budaya yang paling konservatif contoh, misalnya identifikasi budaya dengan nasional.
Penekanan pada pengakuan eksplisit dari masyarakat arsitektur alam, dan pada arsitektur sebagai "pementasan", tidak berarti bahwa arsitektur selanjutnya harus baik utilitarian - yang hanya fungsional atau instrumental atau didorong oleh beberapa tujuan sosial yang besar.
Selain itu, seperti pengakuan mungkin hadir dalam berbagai cara yang cukup.  Ini tidak terjadi dengan menempatkan arsitektur di permukaan, tetapi dengan membiarkan permukaan untuk membantu menciptakan urbanisme visual.
Apa yang muncul, sebagai potensi serta apa yang sebenarnya sadar, adalah permukaan perkotaan.
Kepentingan di permukaan seperti yang tampak oleh Lyons - dan di sini ada afinitas penting dengan beberapa karya terbaru oleh Herzog dan de Meuron, dalam mereka perpustakaan khususnya untuk Politeknik Eberswalde - harus dipahami sebagai menempatkan obyek arsitektur sebanyak dalam keterlibatan berkelanjutan dengan kekhawatiran program, seperti di permukaan pembangunan perkotaan. Pentingnya terakhir adalah bahwa mereka mengambil penciptaan permukaan melampaui segala keprihatinan dengan dekoratif.
Sementara banyak telah ditulis mengenai ARM's National Museum of Australia (NMA) di Canberra, tunggal pentingnya terletak pada cara tertentu itu tahap konsepsi masyarakat dan dengan demikian masyarakat. Sementara itu meningkatkan situs, untuk berpendapat bahwa membangun melengkapi Burley Griffin masterplan Walter menjalankan risiko mengutuk itu di muka.
Pada identitas NMA menjadi tempat negosiasi tak berujung dan membawa simbol-simbol posisi itu. Both work together to define the site. Keduanya bekerja sama untuk menentukan situs. Daripada berkonsentrasi pada simbol per se, apa yang mendasar adalah bahwa mereka memperkenalkan konsep waktu yang tidak ditentukan oleh kedekatan. Masih ada hubungan antara simbol dan apa yang disimbolkan. Namun, apa yang perlu dicatat adalah bahwa sulit untuk membuat link sebagai definitif.
Lab arsitektur studio Federasi Square adalah proyek yang berbeda secara fundamental. Tapi tuntutan, antara lain, peninjauan kembali atas bagaimana, dalam sosok perkotaan, konteks / hubungan tanah harus perombakan dalam hal gambar / hubungan angka. Prasasti dari urbanisme implisit menjadi The Ian Potter Centre: NGV Australia, konstruksi kotak diri mereka sebagai perkotaan secara eksplisit, hubungan kompleks yang keduanya memiliki ke urbanisme diciptakan oleh persimpangan dari grid dan jalur dan makan oleh hub transportasi umum , berarti bahwa setiap elemen menjadi tokoh penting membangun medan perkotaan. Meskipun hal ini tidak terjadi secara harfiah, Federation Square berkembang - baik eksternal dan internal (dalam NGV itu sendiri) - yang urbanisme setting, sementara menuntut pemikiran ulang jika bagaimana intervensi skala ini dalam kain yang sudah ada pre harus dipahami.
Arti penting dari proyek-proyek ini tidak dapat dipahami dalam hal gambar mereka proyek.  Dengan kata lain, tidak seolah-olah kerja berikutnya - baik itu proyek skala besar atau rumah negeri - harus memiliki Lyons permukaan, atau untuk menyebarkan simbolisme kompleks, atau untuk mime geometri fraktal. Fakta bahwa mereka signifikan tidak berarti bahwa mereka menetapkan ukuran untuk arsitektur apa yang harus terlihat seperti. Ini bukan soal penampilan, apa yang terjadi adalah proses abstraksi di mana apa yang menjadi ciri khas mereka - dan selalu akan menjadi interaksi yang ketat arsitektur dan budaya, satu menyertakan yang lain - diperbolehkan untuk menetapkan kerangka di mana Definisi arsitektur sendiri dapat terus berkembang.
Menegaskan keberadaan budaya - dengan mencatat ineliminability masyarakat, sementara memungkinkan keduanya memiliki status yang kompleks dan diperebutkan - memungkinkan arsitektur akan dibuka di luar pengurangan apapun.  Jadilah bahwa pengurangan dengan hanya ekonomi atau semata-mata budaya, tak usah mengatakan bahwa posisi seperti niscaya contestable. Selain itu, ini contestability melekat dapat menyebabkan penolakan dari interaksi budaya dan oleh karena itu dalam membela tentang saling ketergantungan antara swasta dan ekonomi. Kemenangan salah satu dari yang lain mengungkapkan suatu kebenaran penting.  Yakni, bahwa kehadiran konflik - yang terus tak terhindarkan dari contestability - adalah langkah pertama dalam argumen untuk budaya sifat inheren dari arsitektur.

Sumber: http://taswid.blogspot.com