Sikap negatif dalam
menghadapi Broken Home
1. Denial: si pemuda sepertinya tidak menunjukan
reaksi apa apa bahkan cenderung menyangkal : ah memang mereka begitu, tapi ah,
kenapa memang?” mereka tidak tertarik untuk membicarakannya . padahal justru di
saat saat seperti ini ia butuh bimbingan dan kekuatan dari orang lain yang
dapat membimbing dalam kebenaran.
2. Shame : si pemuda dibalik penyangkalannya
merasa begitu malu, akan keberadaan hidupnya. Ditunjukan dengan khayalan
khayalan”seandainya saya memiliki orang tua yang bahagia”.
3. Guilt : si pemuda merasa kecil hati karena
jangan-jangan keberadaannya juga salah satu penyebab keributan atau perceraian
mereka; atau merasa “kok saya tidak dapat berbuat apa apa sih”.
5. Insecure : si pemuda merasa kemana ia harus
lari, keluarga sudah menjadi tempat yang menakutkan, tidak aman dan damai.
Efek efek kehidupan
seseorang broken home:
1. Academic problem, seorang yang mengalami
broken home akan menjadi orang yang malas belajar, dan tidak bersemangat
berprestasi.
2. Behavioural problem, mereka mulai
memberontak, kasar, masa bodoh, memiliki kebiasaan merusak, seperti mulai
merokok, minum minum, judi, lari ketempat pelacuran.
3. Sexual problem, krisis kasih mau coba
ditutupi dengan mencukupi kebutuhan hawa nafsu.
4. Spritual problem, mereka kehilangan father’s
figure sehingga Tuhan, pendeta, atau orang orang rohani hanya bagian dari
sebuah sandiwara kemunafikan.
No comments:
Post a Comment